Kata-Kata Mutiara Sayyidina Ali bin Abi Thalib
Diam adalah jawaban terbaik untuk orang bodoh
Kerendahan hati adalah hasil dari pengetahuan
Forgivness adalah mahkota kebesaran
Untuk membantuk salah untuk menindas kanan
Persahabatan tidak mungkin dengan seorang pembohong
Permusuhan adalah pendudukan bodoh
Kebanggaan blok kemajuan dan kebesaran kerusakan
Menawarkan masalah dari pikiran kecil
Tidak ada yang lebih dihormati daripada orang shaleh
Lidah anda berbicara tahu apa itu terbiasa
Perilaku seseorang adalah indeks ke pikiran seseorang.
Jika engkau ingin mengetahui watak seseorang, maka ajaklah dia bertukar pikiran denganmu. Sebab dengan bertukar pikiran itu, engkau akan mengetahui kadar keadilan dan ketidakadilannya, kebaikan dan keburukannya. (Sayyidina Ali bin Abi Thalib)
Cinta tak pernah meminta untuk menanti. Ia mengambil kesempatan atau mempersilakan -
"Love never asking to look forward to. He took the opportunity or allowed." (History Of Ali Ibn Abi Talib).
Ilmu lebih istimewa daripada Harta, sebab Ilmu selalu menjagamu, sedangkan engkau harus menjaga harta milikmu.
"More special than the treasures of science, because Science is always take care of you, while you have to keep the treasures of yours." (Sayyidina Ali bin Abi Thalib)
Duduklah bersama orang-orang bijak, baik mereka itu musuh atau kawan. Sebab, akal bertemu dengan akal. (Sayyidina Ali bin Abi Thalib)
Jika perkataan keluar dari hati, maka ia akan berpengaruh terhadap hati, dan jika ia keluar dari lidah, maka ia tidak akan mencapai telinga. (Sayyidina Ali bin Abi Thalib)
Sebaik-baik teman, jika engkau tidak membutuhkannya, dia akan bertambah dalam kecintaannya kepadamu, dan jika engkau membutuhkannya, dia tidak akan berkurang sedikitpun kecintaannya kepadamu. (Sayyidina Ali bin Abi Thalib)
Tiga hal yang menyelamatkan, yaitu; takut kepada Allah, baik secara diam-diam maupun terang-terangan; hidup sederhana, baik di waktu miskin maupun kaya; dan berlaku adil, baik diwaktu marah maupun ridha. (Sayyidina Ali bin Abi Thalib)
Sesungguhnya hati memiliki keinginan, kepedulian, dan keengganan. Maka, datangilah ia dari arah kesenangan dan kepeduliaannya. Sebab, jika hati itu dipaksakan, ia akan buta. (Sayyidina Ali bin Abi Thalib)
Cintailah kekasihmu sekedarnya saja, siapa tahu nanti akan jadi musuhmu. Dan bencilah musuhmu sekedarnya saja, siapa tahu nanti akan jadi kekasihmu.(Sayyidina Ali bin Abi Thalib)
Orang yang terlalu memikirkan akibat dari sesuatu keputusan atau tindakan, sampai bila-bilapun dia tidak akan menjadi orang yang berani. (Sayyidina Ali bin Abi Thalib)
Ketahuilah bahwa sabar, jika dipandang dalam permasalahan seseorang adalah ibarat kepala dari suatu tubuh. Jika kepalanya hilang maka keseluruhan tubuh itu akan membusuk. Sama halnya, jika kesabaran hilang, maka seluruh permasalahan akan rusak. (Sayyidina Ali bin Abi Thalib)
Selemah-lemah manusia ialah orang yg tak mau mencari sahabat dan orang yang lebih lemah dari itu ialah orang yg mensia-siakan sahabat yg telah dicari.(Sayyidina Ali bin Abi Thalib)
Nilai seseorang sesuai dengan kadar tekadnya, ketulusannya sesuai dengan kadar kemanusiaannya, keberaniannya sesuai dengan kadar penolakannya terhadap perbuatan jahat dan kesucian hati nuraninya sesuai dengan kadar kepekaannya terhadap kehormatan dirinya. (Sayyidina Ali bin Abi Thalib)
Perjuangan hidup, dalam kebanyakan hal, dilalui dengan penuh liku, bagaikan mendaki bukit yang terjal, menang tanpa perjuangan panjang bagaikan menang tanpa kebanggaan. Jika tidak ada kesukaran, tidak ada kesuksesan. Jika tidak ada sesuatu yang diperjuangkan, tidak akan ada yang dicapai. Kesukaran mungkin menakutkan bagi orang yang lemah. Namun memberikan perangsang menyegarkan bagi orang yang tegas dan berani. Segala pengalaman hidup memang berperan membuktikan bahwa rintangan yang menghalangi kemajuan manusia mungkin, pada umumnya, dapat diatasi dengan perilaku yang baik, semangat yang jujur, aktivitas, ketabahan, dan kebulatan tekad mengatasi kesulitan. (Sayyidina Ali bin Abi Thalib)
Orang yang tidak menguasai matanya, hatinya tidak ada harganya. (Sayyidina Ali bin Abi Thalib)
Berbicaralah, niscaya kalian akan dikenal karena sesungguhnya seseorang tersembunyi dibawah lidahnya. (Sayyidina Ali bin Abi Thalib)
Kebajikan adalah apa yang dirimu merasa tenang padanya dan hatimu merasa tentram karenanya. Sedangkan dosa adalah yang jiwamu merasa resah karenanya dan hatimu menjadi bimbang. (Sayyidina Ali bin Abi Thalib)
Janganlah engkau merendahkan seseorang karena kejelekan rupanya dan pakaiannya yang usang, karena sesungguhnya Allah ta’ala hanya memandang apa yang ada dalam hati dan membalas segala perbuatan. (Sayyidina Ali bin Abi Thalib)
Tanyailah hati tentang segala perkara karena sesungguhnya ia adalah saksi yang tidak akan menerima suap. (Sayyidina Ali bin Abi Thalib)
Sesungguhnya hati memiliki keinginan, kepedulian, dan keengganan. Maka, datangilah ia dari arah kesenangan dan kepeduliaannya. Sebab, jika hati itu dipaksakan, ia akan buta. (Sayyidina Ali bin Abi Thalib)
Kerendahan hati adalah hasil dari pengetahuan
Forgivness adalah mahkota kebesaran
Untuk membantuk salah untuk menindas kanan
Persahabatan tidak mungkin dengan seorang pembohong
Permusuhan adalah pendudukan bodoh
Kebanggaan blok kemajuan dan kebesaran kerusakan
Menawarkan masalah dari pikiran kecil
Tidak ada yang lebih dihormati daripada orang shaleh
Lidah anda berbicara tahu apa itu terbiasa
Perilaku seseorang adalah indeks ke pikiran seseorang.
Jika engkau ingin mengetahui watak seseorang, maka ajaklah dia bertukar pikiran denganmu. Sebab dengan bertukar pikiran itu, engkau akan mengetahui kadar keadilan dan ketidakadilannya, kebaikan dan keburukannya. (Sayyidina Ali bin Abi Thalib)
Cinta tak pernah meminta untuk menanti. Ia mengambil kesempatan atau mempersilakan -
"Love never asking to look forward to. He took the opportunity or allowed." (History Of Ali Ibn Abi Talib).
Ilmu lebih istimewa daripada Harta, sebab Ilmu selalu menjagamu, sedangkan engkau harus menjaga harta milikmu.
"More special than the treasures of science, because Science is always take care of you, while you have to keep the treasures of yours." (Sayyidina Ali bin Abi Thalib)
Duduklah bersama orang-orang bijak, baik mereka itu musuh atau kawan. Sebab, akal bertemu dengan akal. (Sayyidina Ali bin Abi Thalib)
Jika perkataan keluar dari hati, maka ia akan berpengaruh terhadap hati, dan jika ia keluar dari lidah, maka ia tidak akan mencapai telinga. (Sayyidina Ali bin Abi Thalib)
Sebaik-baik teman, jika engkau tidak membutuhkannya, dia akan bertambah dalam kecintaannya kepadamu, dan jika engkau membutuhkannya, dia tidak akan berkurang sedikitpun kecintaannya kepadamu. (Sayyidina Ali bin Abi Thalib)
Tiga hal yang menyelamatkan, yaitu; takut kepada Allah, baik secara diam-diam maupun terang-terangan; hidup sederhana, baik di waktu miskin maupun kaya; dan berlaku adil, baik diwaktu marah maupun ridha. (Sayyidina Ali bin Abi Thalib)
Sesungguhnya hati memiliki keinginan, kepedulian, dan keengganan. Maka, datangilah ia dari arah kesenangan dan kepeduliaannya. Sebab, jika hati itu dipaksakan, ia akan buta. (Sayyidina Ali bin Abi Thalib)
Cintailah kekasihmu sekedarnya saja, siapa tahu nanti akan jadi musuhmu. Dan bencilah musuhmu sekedarnya saja, siapa tahu nanti akan jadi kekasihmu.(Sayyidina Ali bin Abi Thalib)
Orang yang terlalu memikirkan akibat dari sesuatu keputusan atau tindakan, sampai bila-bilapun dia tidak akan menjadi orang yang berani. (Sayyidina Ali bin Abi Thalib)
Ketahuilah bahwa sabar, jika dipandang dalam permasalahan seseorang adalah ibarat kepala dari suatu tubuh. Jika kepalanya hilang maka keseluruhan tubuh itu akan membusuk. Sama halnya, jika kesabaran hilang, maka seluruh permasalahan akan rusak. (Sayyidina Ali bin Abi Thalib)
Selemah-lemah manusia ialah orang yg tak mau mencari sahabat dan orang yang lebih lemah dari itu ialah orang yg mensia-siakan sahabat yg telah dicari.(Sayyidina Ali bin Abi Thalib)
Nilai seseorang sesuai dengan kadar tekadnya, ketulusannya sesuai dengan kadar kemanusiaannya, keberaniannya sesuai dengan kadar penolakannya terhadap perbuatan jahat dan kesucian hati nuraninya sesuai dengan kadar kepekaannya terhadap kehormatan dirinya. (Sayyidina Ali bin Abi Thalib)
Perjuangan hidup, dalam kebanyakan hal, dilalui dengan penuh liku, bagaikan mendaki bukit yang terjal, menang tanpa perjuangan panjang bagaikan menang tanpa kebanggaan. Jika tidak ada kesukaran, tidak ada kesuksesan. Jika tidak ada sesuatu yang diperjuangkan, tidak akan ada yang dicapai. Kesukaran mungkin menakutkan bagi orang yang lemah. Namun memberikan perangsang menyegarkan bagi orang yang tegas dan berani. Segala pengalaman hidup memang berperan membuktikan bahwa rintangan yang menghalangi kemajuan manusia mungkin, pada umumnya, dapat diatasi dengan perilaku yang baik, semangat yang jujur, aktivitas, ketabahan, dan kebulatan tekad mengatasi kesulitan. (Sayyidina Ali bin Abi Thalib)
Orang yang tidak menguasai matanya, hatinya tidak ada harganya. (Sayyidina Ali bin Abi Thalib)
Berbicaralah, niscaya kalian akan dikenal karena sesungguhnya seseorang tersembunyi dibawah lidahnya. (Sayyidina Ali bin Abi Thalib)
Kebajikan adalah apa yang dirimu merasa tenang padanya dan hatimu merasa tentram karenanya. Sedangkan dosa adalah yang jiwamu merasa resah karenanya dan hatimu menjadi bimbang. (Sayyidina Ali bin Abi Thalib)
Janganlah engkau merendahkan seseorang karena kejelekan rupanya dan pakaiannya yang usang, karena sesungguhnya Allah ta’ala hanya memandang apa yang ada dalam hati dan membalas segala perbuatan. (Sayyidina Ali bin Abi Thalib)
Tanyailah hati tentang segala perkara karena sesungguhnya ia adalah saksi yang tidak akan menerima suap. (Sayyidina Ali bin Abi Thalib)
Sesungguhnya hati memiliki keinginan, kepedulian, dan keengganan. Maka, datangilah ia dari arah kesenangan dan kepeduliaannya. Sebab, jika hati itu dipaksakan, ia akan buta. (Sayyidina Ali bin Abi Thalib)
Di petik Dari Latifah.blogspot.com
No comments:
Post a Comment